A. IDENTITAS MODUL
- Nama Sekolah: SMAN 1 Cluring
- Nama Penyusun: Moh. Suharso, S.Pd
- Mata Pelajaran: Sosiologi
- Kelas/Fase/Semester: X/E/Ganjil
- Pertemuan Ke: 13 S.d 14
- Alokasi Waktu: 6 JP (2 Pertemuan @ 3 JP)
- Tahun Pelajaran: 2025/2026
Catatan Penting
Modul ini dirancang untuk pembelajaran sosiologi dengan pendekatan deep learning yang mendorong pemahaman konseptual mendalam dan penerapan dalam konteks kehidupan nyata.
C. DESAIN PEMBELAJARAN
1. Capaian Pembelajaran (CP)
Pertemuan |
Elemen |
Capaian Pembelajaran |
Pertemuan 13 |
Pemahaman Konsep |
Peserta didik mampu menjelaskan sifat Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan dengan menyebutkan ciri-cirinya secara tepat dan logis. |
Pertemuan 14 |
Keterampilan Proses |
Peserta didik mampu menganalisis fenomena sosial dengan menerapkan paradigma sosiologi melalui kegiatan studi kasus dan diskusi. |
2. Lintas Disiplin Ilmu
- Bahasa Indonesia: Peserta didik dilatih untuk menyusun laporan hasil diskusi dan studi kasus secara sistematis, baik dalam bentuk tulisan maupun presentasi lisan.
- Pendidikan Pancasila: Peserta didik memahami nilai-nilai keberagaman sosial dan tanggung jawab sebagai warga masyarakat, serta menginternalisasi sikap toleransi dan kepedulian sosial.
- Informatika/TIK: Peserta didik memanfaatkan media digital untuk menyajikan hasil kerja, seperti membuat peta konsep digital, presentasi, atau laporan berbasis teknologi.
3. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan |
Topik |
Tujuan Pembelajaran |
Aktivitas Pembelajaran |
Penilaian |
13 |
Sosiologi sebagai Ilmu Pengetahuan |
Peserta didik secara spesifik dan terukur mampu menyebutkan minimal 4 dari 5 ciri ilmu pengetahuan dalam Sosiologi secara benar setelah mengikuti diskusi kelas dan membuat peta konsep, dalam waktu 1 x 3 JP, sesuai dengan konteks kehidupan sosial di sekitarnya. |
- Ceramah interaktif tentang ciri-ciri ilmu pengetahuan dalam Sosiologi
- Diskusi kelas untuk menyebutkan ciri-ciri tersebut dengan contoh nyata
- Pembuatan peta konsep individu atau kelompok kecil
|
- Formatif: Kuis singkat (5 soal pilihan ganda/lisan)
- Produk: Peta konsep (dinilai dari isi, kerapian, dan keterkaitan konsep)
- Kriteria keberhasilan: Minimal 80% peserta didik mampu menyebutkan ciri sosiologi sebagai ilmu dengan benar
|
14 |
Penerapan Paradigma Sosiologi dalam Kehidupan Sosial |
Peserta didik mampu menganalisis satu fenomena sosial di masyarakat dengan menggunakan minimal dua paradigma sosiologi (fungsionalisme, konflik, interaksionisme simbolik) secara lisan atau tulisan dalam waktu 1 x 3 JP, melalui kegiatan studi kasus dan diskusi kelompok. |
- Pemberian studi kasus terkait fenomena sosial di lingkungan sekitar (misal: kemiskinan, urbanisasi, konflik sosial)
- Diskusi kelompok untuk menganalisis kasus dengan menerapkan teori paradigma
- Presentasi hasil diskusi kelompok
|
- Proses: Observasi diskusi (keaktifan, peran dalam kelompok)
- Produk: Hasil analisis kasus (tulisan atau presentasi)
- Kriteria keberhasilan: Minimal 80% kelompok mampu mengaitkan fenomena sosial dengan teori paradigma secara tepat
|
4. Topik Pembelajaran Kontekstual
Topik pembelajaran dikaitkan langsung dengan realitas kehidupan sosial di lingkungan peserta didik:
- Fenomena kemiskinan dan ketimpangan sosial
- Dinamika keberagaman budaya dan agama
- Persoalan sosial di lingkungan sekitar (misal: pengangguran, urbanisasi, tawuran pelajar)
- Konflik sosial dan upaya penyelesaiannya
5. Kerangka Pembelajaran
Aspek |
Pertemuan 13 |
Pertemuan 14 |
Model |
Discovery Learning |
Problem Based Learning |
Strategi |
Ceramah interaktif, diskusi kelas, peta konsep. Peserta didik menggunakan handphone untuk mencari referensi tentang ciri-ciri ilmu sosiologi dan membuat peta konsep digital yang diunggah ke Google Sites kelas. |
Studi kasus, diskusi kelompok, presentasi hasil analisis. Data kasus dikumpulkan menggunakan HP, kemudian disusun menjadi laporan atau presentasi yang diunggah ke Google Sites agar dapat diakses bersama. |
Mindful Learning |
Peserta didik menyadari pentingnya memahami ciri ilmu sosiologi untuk membedakan dengan opini semata. Refleksi dilakukan secara online melalui Google Form di HP dan hasilnya diposting di Google Sites sebagai pembelajaran bersama. |
Peserta didik sadar pentingnya menganalisis masalah sosial dengan teori sosiologi agar tidak bias pendapat pribadi. Peserta membuat catatan refleksi di HP dan membagikannya di Google Sites agar bisa ditanggapi oleh teman-teman lain. |
Meaningful Learning |
Mengaitkan ciri ilmu pengetahuan dengan kehidupan sosial sehari-hari. Peserta didik mencari contoh realitas sosial melalui HP dan mendokumentasikannya di Google Sites untuk memperkaya diskusi kelas. |
Menghubungkan teori paradigma dengan fenomena sosial nyata di lingkungan sekitar. Berita sosial atau fenomena lokal diakses via HP dan dikaitkan dengan teori, lalu diposting di Google Sites kelas. |
Joyful Learning |
Diskusi interaktif dan permainan sederhana untuk mengenali ciri-ciri ilmu. Peserta didik membuat kuis atau game sederhana di HP untuk menguji pemahaman teman, kemudian membagikannya di Google Sites. |
Diskusi kelompok dengan role play membahas kasus sosial secara aktif dan menyenangkan. Simulasi role play direkam dengan HP dan diunggah ke Google Sites sebagai dokumentasi pembelajaran. |
F. RENCANA TINDAK LANJUT PENGAYAAN & REMEDIAL
Pertemuan |
Tindak Lanjut Remedial |
Tindak Lanjut Pengayaan |
13 |
- Peserta didik yang belum mencapai ketuntasan diberikan pendalaman materi melalui diskusi ulang secara berkelompok kecil.
- Membuat rangkuman atau peta konsep ulang dengan bimbingan guru.
- Pemberian soal latihan tambahan terkait ciri-ciri ilmu pengetahuan secara lebih sederhana dan kontekstual.
|
- Peserta didik yang sudah tuntas diminta membuat contoh-contoh nyata perbedaan antara pengetahuan biasa dan pengetahuan ilmiah di kehidupan sehari-hari.
- Membuat mini presentasi atau video pendek tentang pentingnya sosiologi sebagai ilmu untuk dipublikasikan di kelas atau media sekolah.
|
14 |
- Peserta didik yang belum tuntas diarahkan untuk mengulang analisis studi kasus secara lebih sederhana dengan bimbingan guru.
- Guru memberikan contoh lain kasus serupa dan membimbing analisis dengan satu paradigma terlebih dahulu sebelum dua paradigma.
|
- Peserta didik yang sudah tuntas diberikan tugas menganalisis kasus sosial lain yang lebih kompleks secara mandiri atau berkelompok kecil.
- Membuat karya berupa artikel mini atau video tentang solusi atas fenomena sosial menggunakan paradigma sosiologi secara kreatif.
|
Catatan Implementasi
Program remedial dan pengayaan diimplementasikan dengan mempertimbangkan kondisi dan kebutuhan spesifik peserta didik, dengan memanfaatkan teknologi digital untuk memfasilitasi pembelajaran yang fleksibel.